Pada beberapa jenis printer, jumlah pencetakan akan dihitung yang kemudian diakumulasikan hingga batas yang ditentukan oleh pabrikan, dengan alasan untuk menjaga kelebihan tinta di luar (bak tinta buang) sehingga tidak meluber keluar yang mungkin bisa menyebabkan konsleting. tapi karena tidak adanya peringatan dari software, tetap saja kalo tinta sudah melebihi kapasitas penampungan akan meluber meskipun di dalam tabung tersebut sudah terdapat busa penyerap. karena busa penyerap tersebut di desaign cuma sekedar agar tinta tidak gampang tumpah…(wahh sok kali ya…kaya pembuatnya aja)…. kalo yang ini mungkin bisa diatasi dengan mendesaign ulang tinta pebuangan dengan cara menarik keluar selang yang terdapat di dalam printer lalu menghubungkan ke dalam tabung pembuangan (bisa dari botol tinta asal jangan pake drum minyak …. menghabiskan tempat aja he…he…he)

Karena alasan diatas maka pihak vendor memberi batasan pemakaian dengan cara akumulasi percetakan sebagaimana di atas. dan jika sudah demikian maka akan overload dengan ditandainya lampu LED pada printer akan menyala berkelap kelip yang biasa di sebut Blinking.

Jika hal tersebut sudah terjadi, mau tidak mau printer harus di service, di mana itu juga butuh biaya yang mana terkadang oleh pihak penyervice biayanya juga bisa “dimainkan”. Mungkin bagi mereka yang “beruang” (baca: Punya Uang) bukan masalah, tapi jika itu terjadi pada mereka yang dompetnya pas-pasan, terus gimana ?

Nah, untuk menghemat biaya tersebut bisa dilakukan reset manual dengan cara sebagai merikut :

  1. Pertama Cabut kabel power printer.
  2. Kedua tekan tombol On printer, dalam keadan menekan tombol On, pasang kembali kabel power yang telah di cabut tadi.
  3. Setelah Kabel Power terpasang (masih sambil menekan tombol On) lalu tekan Tombol resume 2 Kali.
  4. Lepas Semua Tombol (Tombol On dan Resume)
  5. Dan sekarang anda bisa menggunakan Printer kembali.
Semoga bisa membantu … Jika orang lain bisa, kenapa kita tidak?! yang terpenting mau belajar dan menekuni…….